Buruan Polda Jateng dan Metro Jaya

  • Kasus Perampokan Bank Mandiri
  • Sketsa Wajah Tiga Perampok Disebar

Dilaporkan: Budi Arif RH/Eko Sutriyanto/Jumadi

Minggu, 16 Maret 2008

BANJARMASIN – Identitas empat bandit berpistol yang merampok Kantor Bank Mandiri Kas Pembantu PT Pelindo III, Jl Barito Ilir, Pelabuhan Trisakti Banjar Barat, hingga sekarang belum terungkap. Namun pihak Poltabes Banjarmasin berkeyakinan pelakunya bukan orang lokal, tapi dari luar daerah.
Kasatreskrim Poltabes Banjarmasin, AKP Bahruddin Tampubolon SE SH, Sabtu (15/3) mengatakan, kawanan perampok tersebut sepertinya memang penjahat yang sangat profesional. “Diduga mereka juga pernah melakukan aksi perampokan di provinsi lain,” ujarnya.
Informasi diperoleh, katanya, kawanan perampok ini di antaranya pernah beraksi di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan Polda Jateng. “Sekarang mereka menjadi buronan jajaran polda dua provinsi tersebut,” ujarnya.
Untuk mengungkap kasus perampokan ini, kata Bahruddin, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Polda Metro Jaya dan Polda Jateng.
“Para pelaku sepertinya bukan orang Banjarmasin. Saat ini terus kita lidik dan kita telah berkoordinasi dengan Metro Jaya dan Polda Jateng,” ucap Bahruddin.
Bahruddin menjelaskan, beberapa bulan yang lalu, jajaran Polda Jateng ada menangkap seorang pelaku perampokan yang saat ini tengah menjalani hukuman.
“Kita duga yang beraksi di Bank Mandiri itu merupakan kawanan dari yang tertangkap di Polda Jateng tersebut. Makanya sekarang masih kita koordinasikan ke sana,” ujar Bahruddin.
Menurut Bahruddin, dari ciri-ciri dan sketsa wajah para pelaku yang sudah dikantongi serta senjata api yang mereka digunakan, sangat mirip dengan informasi yang diperoleh dari Polda Jateng.
“Dari ciri-ciri dan sketsa wajah para pelaku memang sangat mirip dengan informasi yang kita dapat dari Polda Jateng. Senjata api yang digunakan juga sangat mirip, yakni ada yang dicroom. Saksi disini juga menerangkan kalau senjata apinya ada yang dicroom,” terang Bahruddin.
Sketsa Disebar
Kasus perampokan di Kantor Bank Mandiri Kas Pembantu PT Pelindo III ini benar-benar membuat aparat kepolisian kerja keras untuk mengungkapnya. Sampai detik ini, para pelaku terus dalam pelacakan jajaran Poltabes Banjarmasin.
Begitu juga dengan mobil yang digunakan para kawanan perampok, yang sukses menggasak uang Rp1.063.246.000 dari Bank Mandiri Kas Pembantu, sampai saat ini terus dilacak keberadaannya.
Perkembangan terakhir diperoleh Metro Banjar, Sabtu (15/3), pihak kepolisian telah menyelesaikan pembuatan sketsa tiga wajah para pelaku yang masuk ke dalam bank, menodong dan menggasak uang yang ada di meja teller.
Sketsa wajah pertama mempunyai ciri-ciri, yakni berkulit hitam, tinggi sekitar 170 cm, perawakan tegap, mata normal, alis tebal, umur sekitar 28 tahun.
Sketsa wajah kedua mempunyai ciri-ciri, yakni berumur sekitar 30 tahun, kulit sawo matang dan bersih, hidung pesek, mata sipit, alis tipis, tinggi sekitar 160 cm, agak gemuk dan pipi tembem.
Sketsa wajah ketiga mempunyai ciri-ciri, yakni kulit sawo matang agak gelap, berbadan tinggi, bibir tebal, kurus, pipi cekung, gigi kanan atas ada gingsul, dan gigi kiri ompong atau keropos.
Bahruddin mengungkapkan, sketsa wajah tiga pelaku itu dibuat berdasarkan keterangan para saksi-saksi yang sudah diperiksa.
“Kita akan menyebarkan sketsa wajah itu ke seluruh jajaran kepolisian, khususnya di wilayah Polda Kalsel. Untuk umum, sketsa wajahnya akan kita sebarkan lewat media dulu,” ungkap Bahruddin.
Berkait mobil yang digunakan para pelaku, menurut Bahruddin, pihaknya masih melakukan pencarian dan melacak dimana keberadaannya.
“Tapi sudah dipastikan mobilnya Panther hitam. sayangnya tidak ada satu saksi pun yang melihat nomor polisi mobil tersebut,” ungkap Bahruddin.
Terpisah, Kanitjatanras Iptu Andi Rahmadi menambahkan, pihaknya ada mendapat informasi, sebagai pelaku sudah kabur ke luar kota.
“Tapi informasinya sebagian lagi masih di Banjarmasin,” ungkap Andi.
Menurut Andi, untuk perburuan pelaku, pihaknya juga terus melakukan penyisiran di sudut-sudut kota.
Diungkapkan Andi, jika melihat modus yang digunakan saat beraksi, jelas sekali kawanan perampok ini sangat profesional.
“Sebelum beraksi sepertinya mereka telah mempelajari situasi di bang tersebut, makanya mereka tidak memerlukan waktu yang lama untuk beraksi,” kata Andi.

Tinggalkan komentar

Belum ada komentar.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar